Jakarta, CNN Indonesia --
aespa menjadi salah satu nan terseret dalam sengketa memanasnya situasi politik China dan Jepang. Warga Jepang menuntut Ningning, member aespa asal China, dikeluarkan dari program musik akhir tahun NHK, Kohaku Uta Gassen.
Tuntutan itu tertuang dalam petisi nan sudah disebar sejak Senin (17/11) di Change.org. Petisi itu mendesak NHK membatalkan agenda penampilan aespa lantaran Ningning.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korea Times pada Kamis (20/11) memberitakan petisi tersebut beredar dengan sigap dan mendapatkan lebih dari 70 ribu tanda tangan dalam dua hari.
Pemohon menyatakan "Kohaku Uta Gassen adalah aktivitas resmi krusial di Jepang," dan memperingatkan bahwa "menoleransi pernyataan alias tindakan nan tidak mempunyai kesadaran sejarah tidak hanya bakal merusak gambaran internasional Jepang tetapi juga menyebabkan penderitaan bagi para korban peledak atom Hiroshima."
Peringatan itu merujuk pada persoalan nan terjadi pada 2022. Ningning mendapat kecaman penduduk Jepang setelah mengunggah lighting nan memancarkan pencahayaan seperti awan jamur peledak atom.
[Gambas:Video CNN]
Tiga tahun lalu, tidak ada petisi alias kecaman resmi terhadap Ningning. Namun, perihal tersebut sekarang disinggung kembali ketika hubungan diplomasi Jepang dan China kembali memanas dan berakibat ke banyak sektor.
"Tidak dapat diterima membiarkan seorang pujaan nan mengagungkan penyalaan peledak atom tampil di program Jepang di negara nan justru mengalaminya," bunyi petisi itu.
"Membiarkan seorang member nan memuji penyalaan peledak atom tanpa penyesalan tampil dalam seremoni nan dinikmati seluruh rakyat Jepang setahun sekali, di akhir tahun, betul-betul tidak dapat dimaafkan."
Petisi tahun ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan politik menyusul pernyataan Perdana Menteri Jepang Sanae Takaichi nan mengisyaratkan kemungkinan keterlibatan militer dalam bentrok Taiwan.
Beijing mengecam pernyataan tersebut sebagai intervensi dan sejak itu memperketat pembatasan perjalanan, konten budaya, dan rilis intermezo dari Jepang.
Sing Tao Daily di Hong Kong melaporkan aespa telah menjadi "salah satu korban budaya nan paling terlihat" dari kebuntuan ini, dan mencatat bahwa penampilan grup tersebut pada akhirnya dapat menjadi "sinyal dari atmosfer diplomatik."
Di China, rencana pertemuan fans alias fan meeting untuk boy band Jepang JO1 baru-baru ini dibatalkan tanpa penjelasan.
(chri)
2 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·