Bandung, CNN Indonesia --
Polres Cirebon memastikan bahwa laporan masyarakat mengenai penampakan barang mirip bola api nan melintas di langit wilayah Kabupaten Cirebon pada Minggu malam (5/10) bukan disebabkan oleh barang jatuh dari langit, melainkan berasal dari aktivitas pembakaran lahan tebu milik warga.
Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengungkap berasas laporan Kapolres Cirebon Kombes Pol Sumarni, polisi telah menindaklanjuti info nan beredar di media sosial dengan menurunkan tim untuk melakukan pengecekan di sejumlah lokasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada hari Minggu tanggal 5 Oktober 2025 pukul 21.00 WIB sampai selesai, telah dilakukan pengecekan oleh Piket Fungsi Gabungan Polresta Cirebon. Setelah dilakukan pemeriksaan di sejumlah titik, tidak ditemukan adanya jejak alias jejak barang jatuh di wilayah norma Polres Cirebon," katanya, Senin (6/10).
Selanjutnya, pada pagi tadi pukul 06.40 WIB, tim kembali melakukan pengecekan berbareng personil Patwal PJR dan pihak pengelola Tol Palikanci (Palimanan-Kanci).
Hasilnya, petugas menemukan jejak pembakaran di area perkebunan tebu Desa Sigong, Kecamatan Lemah Abang, Kabupaten Cirebon, tepatnya di sekitar KM 219+800.
"Dari hasil keterangan di lokasi, lahan tebu tersebut memang sengaja dibakar oleh petani pada Minggu malam sekitar pukul 19.00 WIB dan langsung dipadamkan setelahnya," kata dia.
Saat ini polisi tengah melaksanakan patroli di jalur arteri dan tol guna memastikan situasi tetap kondusif dan memberikan rasa kondusif kepada masyarakat.
Polisi juga belum menemukan barang asing alias puing-puing di wilayah norma Polres Cirebon. Termasuk belum bisa memastikan penyebab dentuman keras seperti ramai di media sosial.
"Kegiatan ini bermaksud untuk menjaga keamanan, memberikan rasa nyaman kepada masyarakat, serta memastikan tidak ada potensi gangguan akibat info nan beredar di media sosial," ucapnya.
Temuan polisi berbeda dengan konklusi peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin yang menyimpulkan bola api misterius di langit Cirebon nan menimbulkan bunyi dentuman keras adalah meteor dengan ukuran 'cukup besar'.
"Saya menyimpulkan itu adalah 'meteor cukup besar' yg melintas memasuki wilayah Kuningan - Kab Cirebon dari arah barat daya sekitar pk 18.35 - 18.39," tulis Thomas di akun media sosialnya, diberitakan detik.com, Senin.
Menurut dia meteor nan memasuki atmosfer lebih rendah bisa menimbulkan gelombang kejut berupa bunyi dentuman. Dentuman ini disebut terdeteksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Cirebon pada 18.39,12 WIB.
Meteor itu tak jatuh di darat, Thomas bilang lokasinya di laut. "Meteor jatuh di laut Jawa," ungkapnya.
(csr/wis)
[Gambas:Video CNN]