CNN Indonesia
Selasa, 30 Sep 2025 07:53 WIB

Makassar, CNN Indonesia --
Dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Panakkukang 02 di Makassar, Sulawesi Selatan, berakhir beroperasi. Dampaknya, puluhan pekerja dapur dipecat dan ratusan siswa tidak lagi mendapatkan program makan bergizi cuma-cuma (MBG).
Penyebab berhentinya dapur SPPG tersebut disebabkan kebijakan nan mematok duit shopping MBG, hanya sebesar Rp6.500 per porsi. Mitra Badan Gizi Nasional (BGN), Arifin Gassing mengatakan perihal itu tidak sesuai dengan pengarahan Presiden Prabowo Subianto.
"Saya juga tidak mengerti kenapa kudu Rp6.500. Padahal jelas petunjuk Presiden lebih besar dari itu," kata Arifin kepada wartawan, Senin (29/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kepala UPT SPF SD Negeri Tamamaung 1, Basora mengatakan bahwa bahwa sebanyak 383 siswanya tidak lagi mendapatkan MBG.
"Kalau datang kita terima, tidak datang mau gimana lagi. Kami berambisi ke depan kebijakan ini lebih terarah," kata Basora.
Menurut Basora kejadian ini bukan terjadi pertama kalinya. Namun, sudah pernah terjadi sebelumnya. Sehingga pihak sekolah terpaksa meminta siswa untuk membawa bekal dari rumah.
"Kejadian serupa pernah terjadi pada Agustus lalu, dimana penyaluran MBG sempat vakum selama dua pekan," ungkapnya.
Terpisah, Kepala UPT SPF SD Negeri Karuwisi 2, Fatmasanra menuturkan bahwa berasas surat resmi BGN dapur tersebut sudah diberhentikan.
"Ini menjadi pertanyaan. Mengapa ada pengarahan pemberhentian sementara, padahal program MBG merupakan ketentuan dari pemerintah pusat," kata Fatmasanra.
Tak hanya siswa, puluhan pekerja di dapur MBG tersebut tidak dapat lagi bekerja setelah ditutup.
"Banyak dari kami hanya berjuntai pada aktivitas MBG untuk menghidupi keluarga," kata pekerja di dapur MBG, Nurul Istiqomah.
CNNIndonesia.com sudah mengontak SPPG wilayah Sulsel dan Panakkukang mengenai penutupan dapur MBG tersebut. Namun hingga buletin ini diturunkan keduanya belum merespons.
(mir/dal)
[Gambas:Video CNN]