slot gacor hari ini gampang menang manut88 slot dana manut88 link manut88 manut88 login manut88 manut88 link manut88 slot server thailand manut88 manut88 manut88 manut88 link alternatif manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 login manut88 login GampangJP

Fakta-fakta Terbaru Ott Gubernur Riau: Diduga Terkait 'jatah Preman'

Sedang Trending 3 jam yang lalu
Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Gubernur Riau Abdul Wahid dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) di wilayah Riau ke Jakarta, Senin (3/11).

Total 10 orang nan terjaring dalam OTT KPK telah diterbangkan dari Riau ke Jakarta, pada Selasa (4/11) kemarin.

Mereka langsung digiring interogator menuju ruang pemeriksaan di lantai 2 Gedung Merah Putih KPK dan diperiksa secara intensif pasca penangkapan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pihak-pihak nan sudah diamankan dan dibawa ke Gedung Merah Putih saat ini sedang dilakukan pemeriksaan intensif," ujar Juru Bicara KPK Budi Prasetyo melalui keterangan tertulis, Selasa.

Berikut CNNIndonesia.com rangkum fakta-fakta terbaru kasus OTT Gubernur Riau:

Kepala-Sekretaris Dinas PUPR-PKPP Riau Ikut Ditangkap

Kepala Dinas PUPR-PKPP Muhammad Arief Setiawan dan Sekretaris Dinas PUPR-PKPP Ferry Yunanda turut menjadi salah satu pihak nan ditangkap dalam OTT itu.

Keduanya tiba di Gedung Merah Putih KPK berbarengan dengan Abdul Wahid. Ketua KPK Setyo Budiyanto menyebut kasus OTT berangkaian dengan proyek nan dilakukan oleh Dinas PUPR-PKPP.

Sita Dolar AS hingga Poundsterling setara Rp1,6 Miliar

Dalam operasi senyap itu, Budi menyebut interogator juga turut menemukan bukti duit tunai dalam pecahan rupiah, dolar Amerika Serikat hingga Poundsterling.

"Tim juga mengamankan peralatan bukti sejumlah duit dalam corak rupiah, US$, dan Poundsterling," ujarnya.

Orang Kepercayaan Gubernur Ikut Ditangkap, Tenaga Ahli Serahkan Diri

Budi menambahkan dalam kasus ini pihaknya juga turut menangkap tangan kanan orang nomor 1 di Riau tersebut, Tata Maulana.

Tata merupakan nan terakhir tiba di Gedung Merah Putih KPK pada pukul 18.56 WIB dan langsung menjalani pemeriksaan intensif.

"Swasta, orang kepercayaan Sdr. AW (Gubernur)," jelasnya.

Selain itu, kata dia, interogator juga memeriksa Tenaga Ahli Gubernur ialah Dani M Nursalam nan menyerahkan diri ke petugas pada Selasa (4/11) malam.

Budi mengatakan Dani sebelumnya sempat lolos setelah 'mengelabui' tim penindakan KPK dalam OTT nan digelar pada Senin (3/11).

"Sehingga total nan sedang dilakukan pemeriksaan oleh interogator saat ini berjumlah 10 orang," tuturnya.

Gubernur Riau Ditangkap di Kafe Bareng Orang Kepercayaan

Budi menjelaskan Abdul Wahid berbareng Tata Maulana nan merupakan orang kepercayaannya ditangkap di salah satu kafe di Riau.

Ia menyebut penangkapan dilakukan setelah sebelumnya interogator sempat tidak mengetahui keberadaan Gubernur Riau.

"Terhadap kerabat AW nan merupakan kepala wilayah alias gubernur, tim sempat melakukan pencarian dan pengejaran nan kemudian diamankan di salah satu kafe nan berlokasi di Riau," jelasnya.

Modus Pemerasan Anggaran Dinas PUPR

KPK mengatakan kasus nan menjerat Gubernur Riau tersebut merupakan dugaan pemerasan dengan sumber anggaran nan berasal dari Dinas PUPR-PKPP.

"Dugaan tindak pidana korupsi ini adalah dugaan tindak pemerasan nan berangkaian dengan anggaran di Dinas PUPR," tuturnya.

Bukan Pertama Kali

Budi menambahkan duit sebesar Rp1,6 miliar nan ditemukan interogator bukanlah nan pertama kali diterima oleh Gubernur Riau. Abdul Wahid diduga sudah sempat menerima sejumlah duit sebelum penangkapan dilakukan.

"Uang (Rp1,6 miliar) itu diduga bagian dari sebagian penyerahan kepada kepala daerah. Artinya, aktivitas tangkap tangan ini adalah bagian dari beberapa alias dari sekian penyerahan sebelumnya," jelasnya.

Praktik 'Jatah Preman'

Selain itu, KPK juga mengungkap adanya praktik jatah preman dalam kasus dugaan pemerasan nan dilakukan Gubernur Riau dan sejumlah pejabat lainnya.

"Terkait dengan penambahan anggaran di Dinas PUPR tersebut, kemudian ada semacam japrem alias jatah preman sekian persen untuk kepala daerah. Itu modus-modusnya," pungkasnya.

(tfq/ryn/gil)

[Gambas:Video CNN]

Berita Hari Ini

Berita Terbaru

Berita Indonesia

Cerita Horor

Pesona indonesia

Kabar Tempo

Liputan berita

Berita Indonesia Terbaru