CNN Indonesia
Jumat, 03 Okt 2025 08:00 WIB

Jakarta, CNN Indonesia --
FIFA buka bunyi mengenai dorongan sejumlah pihak, termasuk negara anggota, agar timnas Israel dilarang tampil dalam Piala Dunia 2026 mendatang.
Baru-baru ini laporan PBB menyebut Israel melakukan genosida di Gaza. Laporan itu jadi dasar banyak pihak, mulai dari master PBB hingga negara personil FIFA, mendesak Israel dilarang berperan-serta dalam sejumlah turnamen, termasuk Piala Dunia.
Kalangan itu menuntut agar Israel diperlakukan sama seperti Rusia nan dilarang tampil di arena sepak bola internasional setelah invasi ke Ukraina pada 2022.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, sejumlah pihak berpengaruh seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta juara Euro 2024 Spanyol telah menyuarakan sikap keras. Spanyol apalagi menakut-nakuti bakal memboikot Piala Dunia 2026 jika Israel tetap diizinkan berpartisipasi.
Menanggapi dorongan tersebut, Wakil Presiden FIFA sekaligus Presiden CONCACAF, Victor Montagliani, menyatakan bahwa persoalan keanggotaan Israel berada di bawah yurisdiksi UEFA.
"Pertama dan terutama, Israel adalah personil UEFA, sama seperti saya nan kudu berurusan dengan personil di wilayah saya. Jadi, mereka nan kudu menyelesaikan perihal itu," ujar Montagliani dikutip dari Sportbible.
"Saya menghormati [UEFA] tidak hanya proses mereka, tetapi juga keputusan apa pun nan mereka buat," kata Montagliani menambahkan.
Pernyataan ini seakan mengindikasikan bahwa FIFA tidak bakal secara langsung mengambil langkah larangan terhadap Israel, melainkan menunggu hasil keputusan UEFA sebagai konfederasi tempat Israel bernaung.
Disisi lain, dilaporkan juga bahwa beberapa tokoh senior UEFA telah mendorong agar komite pelaksana segera menggelar rapat unik untuk membahas kemungkinan pelarangan Israel di turnamen sepak bola internasional.
Namun, rencana itu ditunda setelah Presiden AS Donald Trump berbareng Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan rencana negosiasi untuk mencapai kesepakatan tenteram dengan Palestina.
[Gambas:Video CNN]
(sry/sry)