slot gacor hari ini gampang menang manut88 slot dana manut88 link manut88 manut88 login manut88 manut88 link manut88 slot server thailand manut88 manut88 manut88 manut88 link alternatif manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 login manut88 login GampangJP

Intip Prospek Saham Pendulang Cuan Pekan Ini, Apa Saja?

Sedang Trending 3 jam yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 2,63 poin alias minus 0,03 persen ke level 8.271 pada Jumat (24/10) silam.

Investor melakukan transaksi sebesar Rp22,45 triliun dengan jumlah saham nan diperdagangkan sebanyak 28,84 miliar saham.

Dalam sepekan terakhir, indeks saham menguat tiga kali, sementara dua hari sisanya melemah. Tak heran, performa indeks tercatat menguat hingga 4,50 persen sepanjang pekan kemarin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senada, PH Sekretaris Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Aulia Noviana Utami Putri mengatakan selama periode tanggal 20 sampai dengan 24 Oktober 2025 kemarin, perdagangan saham ditutup bervariasi.

Tercatat, kapitalisasi pasar bursa mengalami peningkatan sebesar 3,31 persen dari Rp14.746 triliun menjadi Rp15.234 triliun pada penutupan pekan lalu. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian mengalami penurunan sebesar 19,70 persen dari 37,95 miliar menjadi 30,47 miliar lembar saham.

Lalu, rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami penurunan sebesar 18,85 persen dari Rp27,46 triliun menjadi Rp22,28 triliun.

Kemudian, penurunan turut dialami oleh rata-rata gelombang transaksi harian ialah sebesar 12,91 persen dari 2,71 juta kali transaksi menjadi 2,36 juta kali transaksi pada penutupan pekan lalu.

"Adapun penanammodal asing hari ini mencatatkan nilai beli bersih Rp1,15 triliun dan sepanjang tahun 2025 ini, penanammodal asing mencatatkan nilai jual bersih Rp47,317 triliun," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (24/10).

ta

Lantas seperti apa proyeksi pergerakan IHSG untuk sepekan ke depan?

VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi mengatakan penguatan indeks saham pada pekan lampau ditopang oleh sejumlah aspek positif, mulai dari meredanya ketegangan kebijakan tarif Amerika Serikat (AS) terhadap China, hingga laporan keahlian finansial emiten kuartal III nan tetap menunjukkan ketahanan pertumbuhan.

Ia memandang beberapa emiten besar mencatatkan keahlian solid, seperti BBCA dengan pertumbuhan untung bersih sebesar 5,7 persen year-on-year (yoy) dan UNVR nan tumbuh 10,8 persen yoy.

Selain itu, penanammodal asing tercatat melakukan tindakan beli bersih alias net buy mencapai Rp6,13 triliun sepanjang pekan di seluruh perdagangan.

Memasuki perdagangan pekan ini Senin (27/10), Oktavianus memperkirakan IHSG bergerak mixed condong melemah terbatas dalam kisaran support 8.220 dan resistance 8.320.

"Kami memperkirakan pasar bakal dipengaruhi oleh dua aspek utama, ialah antisipasi pemangkasan suku kembang referensi The Fed sebesar 25 pedoman poin ke level 4 persen pada pertemuan Oktober 2025 nan dapat mendorong spekulasi beli oleh asing, serta pelemahan nilai tukar rupiah nan tetap bergerak di atas Rp16.590 per dolar AS meskipun indeks DXY melemah," ungkap Oktavianus kepada CNNIndonesia.com, Minggu (26/10).

Berdasarkan kajian teknikal, Oktavianus pun merekomendasikan beberapa saham nan bisa dikoleksi. Pertama, saham PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk alias INET nan ditutup menguat 5,11 persen ke posisi 288 pada pekan lalu. Oktavianus memproyeksi INET dapat menyentuh level 316 pada pekan ini.

Kedua, saham PT Remala Abadi Tbk alias DATA nan ditutup menguat 4,25 persen ke posisi 5.525 pekan lalu. Oktavianus memproyeksi DATA dapat menyentuh level 6.400 pada pekan ini.

Sementara itu, Analis Teknikal MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG bergerak terbatas dan rawan terkoreksi minor sepanjang pekan ini. Secara teknikal, IHSG mempunyai level support di 8.161 dan resistance di 8.390.

Beberapa aspek diperkirakan bakal memengaruhi arah pasar, antara lain rilis keputusan suku kembang The Fed (Fed Rate) dan info manufaktur China, nan dapat memberi sinyal terhadap arah kebijakan moneter dunia dan prospek ekonomi kawasan.

Selain itu, kata dia, pergerakan nilai komoditas emas serta laporan keahlian emiten nan mulai dirilis juga bakal menjadi perhatian pelaku pasar.

"Kami memandang IHSG tetap berpotensi terkoreksi minor di tengah sejumlah rilis info ekonomi dunia dan domestik, sehingga penanammodal sebaiknya mencermati sektor-sektor nan melindungi alias saham dengan esensial kuat," ujar Herditya.

Ia pun menyarankan penanammodal dapat mencermati beberapa saham dari emiten dia rekomendasikan. Herditya merekomendasikan saham Bank Tabungan Negara alias BBTN nan ditutup menguat 0,84 persen ke level 1.205 pada pekan lalu. Ia memproyeksi BBTN dapat menyentuh level 1.275 pekan ini.

Kemudian, Herditya pun merekomendasikan saham Surya Esa Perkasa alias ESSA nan ditutup menguat 0,83 persen ke level 610 pada pekan lalu. Ia memproyeksi ESSA dapat menyentuh level 665 pada pekan ini.

Herditya juga merekomendasikan saham Medco Energi Internasional alias MEDC nan ditutup di posisi 1.375 pada pekan lalu. Ia memproyeksi MEDC bisa menyentuh level 1.555 pada pekan ini.

[Gambas:Video CNN]

Catatan Redaksi: Berita ini tidak dibuat untuk merekomendasikan alias tidak merekomendasikan saham tertentu. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca.

(sfr)

Berita Hari Ini

Berita Terbaru

Berita Indonesia

Cerita Horor

Pesona indonesia

Kabar Tempo

Liputan berita

Berita Indonesia Terbaru