Jakarta, CNN Indonesia --
Darah merupakan komponen vital nan mengalir di tubuh manusia. Perannya sangat krusial dalam menjaga kehidupan.
Komponen darah manusia dan fungsinya sangat krusial untuk diketahui lantaran setiap bagiannya mempunyai tugas nan berbeda tetapi saling berangkaian erat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui sistem peredaran darah, beragam unsur krusial seperti oksigen, hormon, nutrisi, dan antibodi dapat disalurkan ke seluruh jaringan tubuh.
Dengan mengetahui komponen darah dan peranannya, kita dapat lebih memahami gimana tubuh bekerja secara selaras untuk menjaga kesehatan. Pengetahuan ini juga membantu dalam mendeteksi dan mencegah gangguan kesehatan nan berasosiasi dengan sistem darah.
Mengutip dari buku ILMU FAAL DASAR (FISIOLOGI) (2022) karya Tedi Purbangkara, Febi Kurniawan, berikut penjelasan mengenai komponen darah manusia dan fungsinya masing-masing dalam sistem tubuh.
1. Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah merah alias eritrosit merupakan bagian darah nan paling banyak jumlahnya. Komponen ini mempunyai warna merah unik nan disebabkan oleh kandungan hemoglobin, ialah protein nan bekerja mengikat oksigen untuk dibawa ke seluruh tubuh.
Selain itu, hemoglobin juga membantu mengangkut karbon dioksida dari jaringan tubuh menuju paru-paru untuk dikeluarkan. Struktur sel darah merah berbentuk bulat pipih dengan cekungan di tengah (bikonkaf), membuatnya lebih elastis saat melewati pembuluh darah kecil.
Eritrosit terbentuk di sumsum tulang belakang melalui proses nan dipengaruhi oleh hormon eritropoietin, nan diproduksi oleh ginjal. Umumnya, sel darah merah mempunyai masa hidup sekitar 120 hari sebelum akhirnya digantikan dengan nan baru.
Kadar normal sel darah merah bervariasi antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki, jumlahnya berkisar antara 4,32-5,72 juta sel per mikroliter darah, sedangkan pada wanita sekitar 3,90-5,03 juta sel per mikroliter darah.
Sementara itu, kadar hemoglobin normal adalah 132-166 gram per liter untuk laki-laki dan 116-150 gram per liter untuk perempuan. Fungsi utama sel darah merah adalah menjaga pengedaran oksigen ke seluruh jaringan tubuh.
Tanpa eritrosit nan cukup, seseorang dapat mengalami anemia, ialah kondisi di mana tubuh kekurangan oksigen sehingga menyebabkan kelelahan, pusing, dan sesak napas.
2. Sel darah putih (leukosit)
Berbeda dari sel darah merah, sel darah putih alias leukosit jumlahnya jauh lebih sedikit. Meski begitu, perannya sangat vital dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Salah satu kegunaan utama dari komponen ini adalah melawan jangkitan nan disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, alias parasit. Sel darah putih bekerja dengan langkah menghasilkan antibodi untuk melawan unsur asing nan masuk ke dalam tubuh.
Dalam darah manusia, jumlah normal leukosit berkisar antara 3.400-9.600 sel per mikroliter. Leukosit sendiri terbagi menjadi beberapa jenis, ialah neutrofil, limfosit, monosit, eosinofil, dan basofil.
Masing-masing mempunyai kegunaan spesifik, seperti menghancurkan mikroorganisme berbahaya, mengatur respons imun, hingga membersihkan sisa-sisa sel mati.
Menjaga kadar leukosit dalam pemisah normal sangat penting. Jumlah leukosit nan terlalu rendah dapat menurunkan kekebalan tubuh, sedangkan jumlah nan terlalu tinggi dapat menjadi tanda adanya jangkitan alias penyakit tertentu.
3. Trombosit (keping darah/platelet)
Komponen darah berikutnya adalah trombosit, alias dikenal juga sebagai keping darah. Trombosit sebenarnya bukan sel utuh, melainkan bagian mini dari sel besar berjulukan megakariosit nan terdapat di sumsum tulang.
Fungsinya sangat krusial dalam proses pembekuan darah alias koagulasi. Ketika tubuh mengalami luka, trombosit bakal segera berkumpul di area tersebut dan membentuk sumbatan berbareng benang fibrin untuk menghentikan perdarahan.
Jumlah trombosit normal dalam darah berkisar antara 150.000-400.000 per mikroliter. Apabila jumlahnya terlalu rendah, seseorang bisa mengalami perdarahan nan susah berhenti.
Sebaliknya, jika terlalu tinggi, dapat menyebabkan pembekuan darah berlebihan nan berisiko menimbulkan penyakit seperti stroke alias serangan jantung.
Selain berkedudukan dalam menghentikan perdarahan, trombosit juga membantu mempercepat proses pengobatan luka dengan merangsang pertumbuhan jaringan baru.
4. Plasma darah
Plasma darah adalah bagian cair dari darah nan berwarna kekuningan dan menyusun sekitar 55-60 persen dari total volume darah manusia. Sekitar 92 persen plasma darah terdiri atas air, sedangkan sisanya berupa protein, glukosa, masam amino, hormon, vitamin, dan garam mineral.
Fungsi utama plasma darah adalah sebagai media pengangkut bagi sel-sel darah, nutrisi, hormon, dan produk limbah metabolisme tubuh. Selain itu, plasma juga berkedudukan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh serta mengatur kadar elektrolit seperti natrium, kalium, dan kalsium.
Komponen protein nan terdapat dalam plasma, termasuk albumin, globulin, dan fibrinogen, juga mempunyai peran krusial dalam pembekuan darah serta menjaga tekanan osmotik tubuh.
Dengan demikian, plasma darah berkedudukan sebagai fondasi utama dalam menjaga stabilitas sistem peredaran darah manusia.
Itulah penjelasan mengenai beragam komponen darah manusia dan fungsinya. Tiap bagiannya mempunyai peran nan sangat krusial dalam menjaga kesehatan tubuh. Semoga bermanfaat.
(gas/juh)
1 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·