CNN Indonesia
Senin, 03 Nov 2025 23:45 WIB
PKB buka bunyi soal kadernya sekaligus Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Senin (3/11). (dok. Diskominfotik via detikcom)
Jakarta, CNN Indonesia --
PKB buka bunyi mengenai salah satu kadernya sekaligus Gubernur Riau Abdul Wahid terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK pada Senin (3/11). Ketua Harian PKB Ais Shafiyah Asfar mengatakan partainya menghormati proses hukum.
Ia menegaskan PKB mendukung pemberantasan korupsi kepada semua lapisan masyarakat, tapi sekaligus menyoroti pentingnya asas prasangka tak bersalah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai personil DPP PKB tentu kami menghormati seluruh proses norma nan sedang berjalan," kata Ais seperti diberitakan detikcom, Senin (3/11).
"Prinsip kami jelas, bahwa pemberantasan korupsi kudu ditegakkan tanpa pandang bulu dan dengan menjunjung tinggi asas prasangka tak bersalah," sambungnya.
Ais meyakini KPK bakal bekerja secara profesional. Dia juga berambisi peristiwa ini bisa menjadi refleksi krusial bagi para pejabat publik.
[Gambas:Video CNN]
Dia menegaskan PKB bakal konsisten mendorong tata kelola pemerintahan nan bersih. Selain itu, juga tata kelola nan berpihak pada kepentingan rakyat.
"Saya percaya KPK bekerja secara ahli dan transparan, sekaligus berambisi agar semua pejabat publik dapat menjadikan peristiwa ini sebagai refleksi krusial dalam memperkuat integritas dan akuntabilitas dalam menjalankan amanah rakyat," ujarnya.
Sementara itu, Pemprov Riau melalui Plt Kepala Dikominfotik Teza Darsa menyatakan Gubernur Abdul Wahid hanya dimintai keterangan, bukan ditangkap.
Pemprov Riau disebut tetap menunggu info lebih lanjut mengenai situasi tersebut. Namun, Teza menegaskan jajarannya menyerahkan sepenuhnya pada proses norma nan bertindak di KPK.
"Informasi nan kami dapat, Pak Gubernur hanya diminta keterangan, bukan OTT," kata Teza Darsa seperti diberitakan detikcom, Senin (3/11).
"Untuk perincian kasusnya tentu kewenangan dari teman-teman KPK. Prinsipnya kami komitmen dalam pemberantasan korupsi," ucapnya.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Provinsi Riau. Ketua KPK Setyo Budiyanto menyebut OTT nan dilakukan di Provinsi Riau itu mengenai dengan proyek Dinas PUPR.
Dalam operasi senyap itu, KPK menangkap 10 orang nan diduga berangkaian dengan kasus tersebut. Beberapa nan diamankan adalah Gubernur Riau Abdul Wahid dan pejabat dinas PUPR Riau.
KPK belum merinci lebih jauh ihwal identitas para pihak nan diamankan tersebut. Hanya saja, dalam OTT tersebut turut disita sejumlah duit sebagai peralatan bukti.
KPK mempunyai waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari para pihak nan diamankan.
(chri)
8 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·