Siswa Keracunan Mbg Di Ketapang: Nugget Ikan Hiu Bau, Sayur Berlendir

Daftar Isi

Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus 16 siswa SDN 12 Benua Kayong di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) diduga lantaran menu nan terdiri dari nugget ikan hiu filet saus tomat nan disediakan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Mitra Mandiri 2 sudah basi.

"Pemilihan ikan nan jarang dikonsumsi oleh siswa bisa jadi sebagai pemicu kejadian ini," kata Kepala Regional MBG Kalbar, Agus Kurniawi seperti dikutip detikcom, Selasa (23/9).

Agus menuturkan menu MBG nan diduga membikin belasan siswa muntah dan sesak napas terdiri dari nasi putih, ikan hiu filet saus tomat, tahu goreng, oseng kol plus wortel dan melon.

"Ini terjadi lantaran kelalaian dari pada Kepala SPPG nan memilih menu nan jarang dikonsumsi oleh siswa," tegas Agus.

Nugget ikan hiu bau, sayur berlendir

Sementara itu, Kepala SDN 12 Benua Kayong Dewi Hardina Febriani menerangkan kronologi siswanya keracunan. Kejadian bermulai ketika beberapa siswa mengeluh sakit perut dan muntah-muntah tak lama setelah menyantap menu MBG. Gejala itu terus bertambah hingga jumlah siswa nan terdampak mencapai belasan.

"Awalnya hanya beberapa anak nan sakit perut lampau muntah. Tapi makin lama makin banyak, jadi pihak Puskesmas langsung datang ke sekolah. Karena kondisinya ramai, akhirnya anak-anak dibawa ke Puskesmas, lampau dirujuk ke RSUD dr. Agoesdjam atas pengarahan pihak medis," jelas Dewi.

Dewi mengungkapkan ditemukan lauk MBG yakni nugget ikan hiu nan baunya menyengat dan sayur nan berlendir.

"Menunya (nugget) ikan hiu, hanya baunya agak menyengat. Sayurnya juga agak berlendir," ujar Dewi.

Menurut Dewi, makanan dibagikan sekitar pukul 09.30 WIB. Tak lama setelah itu, sekitar pukul 10.00 WIB, sejumlah siswa mulai menunjukkan indikasi keracunan.

Kepala SPPG dicopot

Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Mitra Mandiri 2 di Kecamatan Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalbar, M. Yoga bakal dirumahkan. Ia sudah dinonaktifkan setelah ada 16 siswa SDN 12 Benua Kayong nan keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG).

"Untuk sementara SPPG tersebut bakal kita berhentikan operasional dan Kepala SPPG bakal kita rumahkan," kata Agus.

Siswa keracunan MBG diduga bertambah

Informasi terbaru, jumlah siswa SDN 12 Benua Kayong nan keracunan mencapai 20 orang. Mereka mengeluh sesak napas dan muntah-muntah usai menyantap makanan siang program MBG dan tetap menjalani perawatan di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang.

Wakil Bupati Ketapang Jamhuri Amir meminta pengelola dapur kudu bertanggungjawab atas kejadian ini.

"Ini nan kudu dievaluasi. Pengelola dapur tidak boleh lepas tangan, kudu ada pertanggungjawaban. Kita mau tahu penyebab keracunan ini, apakah lantaran kurang pengawasan alias aspek lain," kata Jamhuri.

Asri Yani, salah satu orang tua siswa SDN 12 Benua Kayong, mengaku panik setelah mengetahui anaknya muntah di sekolah hingga kudu dilarikan ke rumah sakit.

"Saya kaget waktu dapat berita anak saya muntah di sekolah. Sekolah langsung membawa ke rumah sakit. Jujur saya panik dan takut terjadi apa-apa pada anak saya," ucapnya saat mendampingi sang anak di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang.

Ini bukan kejadian pertama di Kalimantan Barat. Asri pun meminta pemerintah wilayah segera mengevaluasi program MBG, termasuk mengawasi pengelolaan makanan di dapur SPPG.

"Kami sebagai orang tua berambisi dapur penyedia makanan diawasi ketat. Jangan sampai anak-anak kami jadi korban lagi akibat kelalaian," tegas Asri.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/dal)

[Gambas:Video CNN]