CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2025 21:21 WIB

Makassar, CNN Indonesia --
Salah satu dapur makan bergizi cuma-cuma (MBG) alias Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) mempunyai di Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) berakhir beraksi akibat anggaran operasional dari Badan Gizi Nasional (BGN) belum dicairkan.
"Mulai tidak beraksi itu, hari ini. Karena kendalanya kehabisan dana," kata penanggung jawab SPPG Yayasan Indonesia Maju, Kania kepada wartawan, Senin (6/10).
Kania menuturkan bahwa dapur MBG yang dia kelola memerlukan anggaran sekitar Rp500 juta untuk menangani sebanyak 2.790 siswa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setiap pengajuan biaya itu sekitar Rp500 juta," ujarnya.
Menurut Kania hingga saat ini belum ada biaya nan dikucurkan dari BGN walau sudah diajukan sebanyak tiga kali.
"Iya, kita sudah mengusulkan tiga kali. Kita sudah sampaikan juga ke pihak sekolah mengenai ini, makanya untuk sementara ini tidak beroperasi," jelasnya.
"Makanya kita tunggu sampai pencairan. Kalau misalnya memang hari ini sudah masuk, besok sudah bisa beraksi kembali," katanya.
Terpisah, Koordinator SPGG Sulbar, Hasri mengatakan bahwa berhentinya SPPG tersebut akibat adanya keterlambatan pencairan anggaran dari pusat.
"Keterlambatan dari pusat, tidak bisa pakai biaya talangan," kata Hasri kepada CNNIndonesia.com.
Hasri menerangkan bahwa pencairan anggaran tersebut sesuai dengan proposal nan diajukan oleh setiap SPPG berasas jumlah siswa nan ditangani.
"Anggarannya sesuai proposal di kali 10 hari, lantaran tiap 2 minggu mereka beroperasi," jelasnya.
Sejauh ini, Hasri mengklaim jumlah SPPG nan berakhir beraksi akibat keterlambatan pencairan anggaran MBG hanya satu dapur.
"Yang saya satu baru satu dapur," ujarnya.
(mir/dal)
[Gambas:Video CNN]