Jakarta, CNN Indonesia --
Jika Anda aktif di media sosial, pasti pernah mendengar istilah kalcer. Kata ini belakangan makin sering muncul di beragam percakapan anak muda, terutama setelah maraknya pagelaran lari alias running event nan dipenuhi peserta dengan style modis dan kekinian.
Mereka apalagi dijuluki pelari kalcer. Tapi, sebenarnya apa makna kalcer itu sendiri?
Secara harfiah, kalcer adalah plesetan dari kata culture, bahasa Inggris nan artinya budaya. Namun dalam konteks bahasa gaul, maknanya jauh lebih cair dan luas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melansir beragam sumber, Kalcer menggambarkan seseorang nan mengerti tren, mengikuti budaya pop, dan tahu hal-hal nan sedang ramai dibicarakan.
Misalnya, jika seseorang belum tahu lagu viral di TikTok, belum pernah mencoba kopi nan sedang hits, alias apalagi ketinggalan tren outfit terbaru, teman-temannya mungkin bakal bercanda, "Ih, Anda kurang kalcer deh."
Dari fashion hingga event olahraga
Fenomena kalcer sekarang melekat di beragam aspek kehidupan anak muda. Mulai dari langkah berpakaian, selera musik, pilihan film, tempat nongkrong, sampai aktivitas olahraga.
Salah satu contohnya terlihat dari ramainya aktivitas running pagelaran di kota besar. Tak lagi sekadar arena olahraga, aktivitas ini berubah menjadi tempat adu style dan hubungan sosial.
Di sinilah istilah pelari kalcer lahir, mereka nan ikut lari bukan hanya untuk berkeringat, tapi juga untuk eksis dan berbagi momen di media sosial.
Fenomena ini menunjukkan gimana tren dan style hidup sekarang saling beririsan. Olahraga, nan dulu identik dengan keringat dan stamina, sekarang juga menjadi bagian dari lifestyle statement.
Kalcer vs skena, mirip tapi tak sama
Banyak nan tetap bingung membedakan antara kalcer dan skena. Sekilas keduanya tampak mirip lantaran sama-sama berangkaian dengan style hidup anak muda. Tapi sebenarnya berbeda.
Skena biasanya merujuk pada organisasi tertentu, terutama nan berakar dari musik alias fashion spesifik, misalnya anak indie, punk, alias fans style berpakaian serba hitam.
Sementara kalcer lebih umum dan fleksibel. Kalcer tidak terikat pada satu kelompok, melainkan mencakup semua perihal nan sedang tren di masyarakat luas.
Kalau skena adalah 'subkultur', maka kalcer bisa dibilang 'mainstream culture' nan sedang digandrungi.
(tis/tis)
[Gambas:Video CNN]
4 hari yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·