Jakarta, CNN Indonesia --
Pihak pemilik lapangan padel di Taman Villa Meruya, Kembangan, Jakarta Barat, memberikan penjelasan mengenai kejadian ambruknya genting akomodasi olahraga tersebut pada Minggu (26/10) sore WIB.
Mereka membantah dugaan bahwa kerobohan genting terjadi lantaran kelalaian teknis dari pengelola.
Pemilik Anwa Racquet Club, Wawa Lukman, menegaskan bahwa kejadian pada Minggu (26/10) itu murni disebabkan oleh aspek alam, ialah hujan deras disertai angin kencang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini murni musibah, bukan maunya kami. Hujan terlalu besar, sehingga terjadi hal-hal nan tidak kita inginkan," ujar Wawa, seperti dilansir Antara, Minggu (26/10).
Ia memastikan bahwa langkah pemindahan telah dilakukan dengan cepat, sehingga tidak ada korban jiwa maupun luka dalam kejadian tersebut. Seluruh peserta pertandingan, termasuk atlet, dan penonton sukses keluar dengan selamat.
"Begitu kejadian, langsung kami tutup. Tidak boleh ada nan masuk. Setelah kondisi agak tenang, baru barang-barang di dalam kami suruh sigap keluar, takut terjadi sesuatu," jelasnya.
"Kami berterima kasih tidak ada korban cedera maupun korban jiwa. Itu nan paling penting," tambahnya dengan nada lega.
Wawa juga menekankan bahwa lapangan padel miliknya nan baru beraksi empat bulan lampau telah mengantongi izin resmi. "Tempat ini berizin. Kalau tidak, tidak mungkin bisa berdiri sebesar ini dan digunakan untuk turnamen nasional," katanya.
Pasca-insiden, Wawa menyatakan pihaknya bertanggung jawab penuh dan bakal segera memperbaiki struktur lapangan, meskipun saat ini tetap dalam proses investigasi oleh kepolisian. Lapangan bakal ditutup sementara hingga waktu nan belum ditentukan.
"Kami bakal memperbaiki lebih kuat lagi. Sekarang tetap proses investigasi polisi, jadi belum bisa kami sentuh dulu. Tapi nan pasti, kami bertanggung jawab dan bakal bangun lagi," tegasnya.
[Gambas:Instagram]
Mengenai total kerugian, Wawa enggan merinci nominal pastinya, namun dia mengakui bahwa biaya pembangunan akomodasi itu tidak sedikit. "Nilainya besar, lantaran membangunnya juga mahal sekali. Tapi kami berterima kasih tidak ada korban. Kalau duit bisa dicari, tapi nyawa susah," ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi unik kepada panitia The Prime Open Tournament nan dinilai bersikap tenang dan kooperatif pasca-insiden.
"Kami apresiasi panitia Prime, mereka luar biasa. Walaupun sedih, mereka tetap berbesar hati dan tidak memperkeruh suasana. Itu sangat kami hargai," tutup Wawa.
(wiw)
[Gambas:Video CNN]
4 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·