slot gacor hari ini gampang menang manut88 slot dana manut88 link manut88 manut88 login manut88 manut88 link manut88 slot server thailand manut88 manut88 manut88 manut88 link alternatif manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 manut88 login manut88 login GampangJP

Penumpang Lansia Hingga Ibu Hamil Keluhkan Pelayanan Stasiun Cikarang

Sedang Trending 3 jam yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Warung-warung di area luar stasiun Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mendadak jadi tempat pengungsian sementara sebagian penumpang kereta api. Baik rute antar kota mau pun dalam kota pengguna Kereta Rel Listrik (KRL). Sejumlah penumpang pun mengeluhkan akomodasi stasiun tersebut.

Salah satu penumpang, Anto (40), mengaku tetap terjaga di depan sebuah warung, berbareng istrinya nan tengah mengandung delapan bulan. Tepat di depan pasutri tersebut, dua orang balita berumur empat dan dua tahun, tertidur pulas berdasar kardus.

Padahal, penduduk Lebak Bulus, Jakarta Selatan itu, mengantongi tiket resmi PT KAI dengan rute Cikarang - Cikampek. Kejadian itu menurut dia terjadi pada Selasa (29/10) dinihari lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi saya sedang rehat di ruang tunggu penumpang. Anak saya dua orang sudah pulas, tahu-tahu disuruh pindah ke luar area stasiun. Mana istri saya sedang mengandung delapan bulan," kata Anto kepada wartawan.

Beberapa penumpang lain juga terlihat beristirahat di bangku, maupun lantai warung di area luar stasiun. Sebagian besar di antara mereka, memang sengaja menunggu agenda keberangkatan pertama di pagi hari.

Namun, ada juga nan ketinggalan kereta terakhir. Sehingga memaksa mereka untuk tetap di stasiun sebagai solusi efisiensi waktu, tenaga dan biaya.

Sementara itu, penumpang asal Makassar, Sulawesi Selatan, Ocha, mengaku kecewa lantaran tidak diperbolehkan bermalam atau, sekadar beristirahat di area penumpang stasiun Cikarang. Mengingat status mereka bukan tunawisma, alias Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).

Menurut Ocha perihal tersebut cukup menyulitkan dirinya dan kedua anaknya nan tetap balita.

"Kita kan pengguna kereta, bukan peminta-minta nan masuk ke stasiun. Kalau begini kan, kita jadi susah. Mau cari penginapan, tidak ada dekat stasiun. Tiket hangus, kudu beli lagi, diusir sekuriti lagi," ujarnya.

Tak hanya Anto dan Ocha, beberpa penduduk lainnya, sangat terkejut dengan perlakuan sekuriti nan tidak bisa memanusiakan manusia tersebut. Sudrajat, penumpang asal Sumatera Utara, menilai kebijakan tersebut terlalu dipaksakan.

Lansia berumur 64 tahun itu, terpaksa membereskan area tidurnya di dekat eskalator, lantaran dibangunkan paksa oleh sekuriti stasiun. Menurutnya, perihal ini hanya akal-akal sekuriti saja lantaran tidak mau repot mengamankan area stasiun.

"Sebelumnya boleh (berada di area stasiun). Ini argumen sekuriti saja, biar mereka bisa tidur. Saya sangat keberatan, sangat tidak berperikemanusiaan. Bapak saya tentara pejuang kemerdekaan bangsa ini, mengusir penjajah. Sekarang di era kemerdekaan, malah saya nan diusir bangsa sendiri. Viralkan saja!," tutur Sudrajat.

Salah satu sekuriti, sempat berujar perihal tersebut merupakan kebijakan pusat nan dijalankan kepala stasiun Cikarang. Khususnya, mengenai pembatasan jam operasional KRL, pukul 01.00 WIB dinihari.

Alhasil, area dalam stasiun kudu disterilkan. Stasiun bakal kembali dibuka pukul 04.00 WIB, untuk memulai operasional kereta di agenda pemberangakatan pertama. Hanya saja, perihal tersebut dikritisi penumpang lainnya, Renjana.

"Harusnya, ada argumen jelas mengenai perihal ini. Papan pengumuman tidak ada, pemberitahuan pun terkesan dipaksakan. Bahasa nan digunakan pun tidak manusiawi. Kami (penumpang) diminta 'geser' keluar area stasiun. Memang kan kami barang? Main geser-geser saja," tuturnya.

Penumpang KRL lainnya, Tangguh, membagikan pengalamannya saat kemalaman di airport Changi, Singapura. Menurut perantau asal Bengkulu itu, area publik seperti terminal, stasiun, dan bandara, semestinya lebih ramah penumpang. 

"Kalau perlu difasilitasi tempat istirahat. Seperti di airport Changi, Singapura. Petugasnya malah nge-jagain, agar peralatan penumpang tidak hilang. Jadi, jika tidak bisa menolong, setidaknya jangan mempersulit orang lain. Nanti kualat, kena balasan angan orang terzolimi," demikian Tangguh.

KAI buka suara

Terpisah, Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko mengatakan pihaknya telah melakukan penelusuran dan koordinasi internal untuk memastikan kronologi peristiwa tersebut.

Kata, KAI menyesalkan tindakan petugas keamanan nan dinilai kurang berempati terhadap penumpang, terlebih jika penumpang tersebut merupakan golongan rentan seperti lansia, ibu hamil, dan anak-anak.

"Kami memastikan seluruh penumpang nan mempunyai tiket resmi berkuasa mendapatkan pelayanan nan layak. Apabila ada tindakan petugas di lapangan nan tidak sesuai prosedur, KAI bakal melakukan pembinaan dan pertimbangan agar perihal serupa tidak terulang kembali," ucap Ixfan lewat keterangan tertulis, Selasa (4/11).

Ixfan menerangkan sterilisasi area stasiun di luar jam operasional merupakan bagian dari prosedur keamanan dan kebersihan stasiun. Namun, penerapan patokan tersebut tidak boleh kaku dan tetap kudu mengedepankan sisi kemanusiaan, terutama bagi penumpang nan tetap menunggu waktu keberangkatan kereta.

"Petugas di lapangan kami ingatkan untuk selalu mengutamakan sikap humanis, tanggap, dan empati. Lansia, ibu hamil, dan anak-anak justru menjadi prioritas pelayanan, bukan sebaliknya," ujarnya.

Sebagai tindak lanjut, KAI Daop 1 Jakarta telah melakukan pertimbangan internal dan pembinaan terhadap petugas keamanan nan bekerja pada malam tersebut. Ixfan juga menegaskan pihaknya berkomitmen menghadirkan jasa transportasi publik nan aman, nyaman, dan inklusif bagi seluruh pengguna tanpa terkecuali.

(dis/dal)

[Gambas:Video CNN]

Berita Hari Ini

Berita Terbaru

Berita Indonesia

Cerita Horor

Pesona indonesia

Kabar Tempo

Liputan berita

Berita Indonesia Terbaru