Pertamina | CNN Indonesia
Minggu, 02 Nov 2025 19:23 WIB
(Foto: arsip Pertamina)
Jakarta, CNN Indonesia --
Upaya Pertamina Patra Niaga memenuhi pasokan bahan bakar minyak (BBM) Badan Usaha Swasta (BU Swasta) membuahkan hasil melalui kesepakatan dengan PT Aneka Petroindo Raya (APR) nan menaungi jaringan SPBU BP-AKR untuk melakukan proses Business to Business berupa penyerapan kargo impor.
Hal itu dipastikan oleh Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun. Ia mengatakan, BP-AKR telah menyetujui untuk menyerap kargo impor dari Pertamina Patra Niaga.
"Untuk penyaluran pasokan nan sudah dilayani kepada PT APR sebanyak 100 ribu barel (MB) nan bakal digunakan untuk SPBU-SPBU BP-AKR," kata Roberth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan niat baik dan transparansi nan sesuai dengan prinsip Good Corporate Governance, Pertamina Patra Niaga dan PT APR berkomitmen memastikan kesiapan BBM dan pengedaran daya untuk masyarakat.
Roberth menilai, kerjasama dengan badan upaya swasta menjadi bukti nyata bahwa menjaga daya adalah kerja bersama. Proses kerjasama dalam membantu pasokan BU Swasta ini dipastikan melalui beberapa tahapan dengan menjunjung tinggi sistem compliance dan governance secara Business to Business (B2B).
Proses negosiasi ini termasuk dari sisi jumlah kebutuhan berasas volume permintaan, penyelenggaraan tender supplier nan dijalankan dengan aspek GCG dan konfirmasi berulang dengan pelanggan, dalam konteks ini adalah APR, diikuti penyelenggaraan join Surveyor, hingga sistem open book untuk negosiasi aspek komersial, sampai akhirnya proses bongkar diterima oleh pihak BU Swasta.
Komoditi BBM nan dipasok kepada APR (BP-AKR) pun telah memenuhi seluruh kebutuhan pelanggan sebagai corak komitmen tindak lanjut atas pengarahan pemerintah.
"Bagi kami, daya bukan sekadar komoditas. Energi adalah penggerak kehidupan dan produktivitas masyarakat. Karena itu, kami terus berupaya memastikan pasokan BBM tetap aman, berkualitas, dan mudah dijangkau oleh semua," tutup Roberth.
(rir/rir)
[Gambas:Video CNN]
15 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·