Jakarta, CNN Indonesia --
Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyebut Kejaksaan Agung (Kejagung) tengah mengincar pegawai pajak dan bea cukai nakal, ialah mereka nan mencuri hingga melakukan penyelewengan.
Ia menceritakan obrolannya dengan Jaksa Agung ST Burhanuddin terkait kesempatan menjerat para pegawai pajak dan bea cukai nan terindikasi melanggar hukum. Dari percakapan itu Purbaya jadi tahu jika sebelum-sebelumnya para pegawai bandel bebas jeratan norma lantaran dilindungi.
"Saya ketemu dengan Jaksa Agung, dia tanya sama saya, Pak, gimana jika orang Pajak alias Bea Cukai terlibat masalah hukum? Apa tuh? Penyelewengan, mencuri, segala macam. Boleh enggak dihukum? Saya kan bingung, maksudnya apa 'boleh gak dihukum'? Ya norma saja, sesuai dengan kesalahan, kan semuanya di mata norma sama," ujarnya dalam program Economic Spesial Hari Keuangan Nasional di Studio CNN, Jakarta Selatan, Senin (27/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wawancara komplit berbareng Purbaya dapat disaksikan dalam aktivitas Economic Hari Keuangan nan bakal tayang di CNNIndonesia TV Kamis (30/10) mendatang.
"Rupanya sebelum-sebelumnya dilindungi. Jadi, jika ada seperti itu (kasus pegawai pajak dan bea cukai), bakal ada intervensi dari atas agar jangan diganggu lantaran bakal mengganggu stabilitas pendapatan nasional. Itu lah nan menciptakan, bukan moral hazard, seperti dikasih insentif untuk melakukan dosa," sambung Purbaya.
Akan tetapi, Purbaya tak mengungkapkan siapa pihak nan selama ini melindungi para pegawai bandel di Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea Cukai. Ia hanya memastikan pada kepemimpinannya tidak bakal menutup-nutupi kasus norma nan menyeret pegawai Kementerian Keuangan.
Purbaya menegaskan dirinya juga tidak sudi melindungi anak buah nan membikin kesalahan dan menyalahi aturan, tak peduli walaupun anak buah itu sampai kudu datang memohon kepadanya untuk meminta perlindungan.
"Banyak nan baik, nan baik gak usah takut. nan miring-miring, boleh takut sekarang lantaran gak bakal saya lindungi. Kalau dia gak salah, diganggu orang, saya lindungi habis-habisan, gak ada urusan. Tapi jika dia mencuri, terima uang, terus minta perlindungan, enggak ada itu! Itulah salah satu kelemahan nan saya baru ketahui satu bulan nan lalu, tiga minggu lalu, rupanya ada seperti itu ya," tegas Purbaya.
"(Korupsi di Indonesia susah diberantas) lantaran dilindungi. Jadi, jika diproses (hukum), ditutup, dihentikan. Ya lantaran itu kan edukasinya (di Kemenkeu sebelum era Purbaya) adalah: 'Anda di Pajak dan Bea Cukai enggak apa-apa ambil saja, kelak dilindungi, nan krusial Anda sampai target'," bongkarnya soal kelakuan petugas Pajak dan Bea Cukai.
Purbaya mengingatkan masalah di internal pajak dan bea cukai memang belum beres dan dia serius untuk membenahi persoalan itu, meski dirinya justru dianggap menyerang dari dalam.
"Mereka gak tahu saya menyelamatkan mereka. Mereka pikir saya menyerang Pajak-Bea Cukai dari dalam. Padahal, saya menyelamatkan mereka untuk memperbaiki image-nya di mata masyarakat. Ini pola berpikir alias attitude nan mesti dikembangkan terus di tempat saya," tandasnya.
[Gambas:Video CNN]
(skt/pta)
4 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·