Jakarta, CNN Indonesia --
Jalan kaki dipercaya jadi salah satu aktivitas bentuk nan dapat membantu menyehatkan jantung. Tapi, jalan kaki seperti apa sebenarnya nan direkomendasikan untuk menjaga kesehatan jantung?
Aktivitas bentuk berfaedah dalam menjaga elastisitas pembuluh darah dan memperkuat otot jantung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas bentuk secara teratur juga dapat menurunkan tekanan darah, meningkatkan kadar kolesterol, serta mengurangi penumpukan plak pada pembuluh darah.
Dokter ahli jantung dan pembuluh darah Michael Tanaka mengatakan, jalan kaki bisa dianggap sebagai olahraga, tapi ada syarat nan kudu dipenuhi. Syaratnya adalah dilakukan dalam intensitas cepat.
"Jalan kaki itu olahraga, tapi ada syaratnya. Syaratnya kudu cepat. Jadi, bukan jalan santai. Jalan santuy itu tidak dianggap olahraga," ujar Michael di Siloam Hospitals Lippo Village, Tangerang, akhir September lalu, melansir detikhealth.
Jalan kaki sigap perlu dilakukan agar debar jantung meningkat dan memberikan faedah untuk sistem kardiovaskular. Sementara jalan kaki santuy umumnya tidak memicu kenaikan debar jantung.
"Olahraga itu heart rate-nya kudu naik, debar jantungnya. Kalau jalan santuy di mal, ada AC, itu enggak naik heart rate-nya. Itu bukan termasuk olahraga," tegas Michael.
Syarat lain nan kudu dipenuhi adalah menghindari distraksi. Jangan sampai sering berakhir di tengah aktivitas jalan kaki.
Michael menyarankan olahraga setidaknya 30 menit setiap hari dalam sepekan. Tapi, jika hanya bisa dilakukan selama lima hari pun sudah cukup.
Jika mau faedah maksimal untuk kesehatan jantung, Michael menyarankan jogging santai, berenang, alias bersepeda.
"Enggak usah lari marathon, jogging santai. Atau jika bisa berenang juga bagus, alias bersepeda bisa membantu meningkatkan heart rate kita," ujar Michael.
(asr)
2 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·