CNN Indonesia
Senin, 06 Okt 2025 16:20 WIB

Surabaya, CNN Indonesia --
Proses pencarian korban runtuhan gedung Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo memasuki hari ke-8. Hingga Senin (6/10) sore, total korban meninggal mencapai 59 orang, tapi enam di antaranya berupa potongan tubuh alias body part.
Kasubdit RPDO (Pengarahan dan Pengendalian Operasi) Bencana dan Kondisi Membahayakan Manusia (KMM) Basarnas, Emi Freezer mengatakan dalam sehari ini saja petugas campuran sudah mengevakuasi lima jenazah dan satu potongan tubuh, di bagian belakang reruntuhan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan demikian, hingga laporan terakhir, total terdapat 6 (enam) korban dan 1 (satu) body part sukses diekstrikasi dan dilanjutkan pemindahan pada H.8 di sektor A3 dan A2," kata Freezer, Senin.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RS Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi oleh DVI Polda Jatim.
"Proses pemindahan tetap terus berlangsung. Pembersihan puing difokuskan ke sisi utara pada bagian nan tidak terintegrasi dengan struktur utama," ucapnya.
Kini dengan temuan itu, per Senin (6/10) pukul 14.50 WIB, total korban nan sukses ditemukan berjumlah 163 orang. Terdiri 104 dalam kondisi selamat, 59 meninggal dunia, enam di antaranya tetap berupa potongan tubuh.
Sedangkan nan belum ditemukan diperkirakan berjumlah 4 orang. Jumlah itu tetap bisa berubah lantaran potongan tubuh nan dievakuasi belum bisa teridentifikasi saling berasosiasi satu sama lain alias tidak
Seperti diketahui, gedung tiga lantai termasuk musala di pondok putra Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, ambruk, Senin (29/9) sore.
Saat kejadian, diketahui ada ratusan santri sedang melaksanakan Salat Ashar berjemaah di gedung nan tetap dalam tahap pembangunan tersebut.
(frd/wis)
[Gambas:Video CNN]