Yogyakarta, CNN Indonesia --
Mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD mengaku belum lagi menerima berita kelanjutan mengenai tim Komite Reformasi Polri.
"Saya enggak tahu ya, saya sampai sekarang belum tahu perkembangannya apa. Karena komunikasi saya resmi itu sudah selesai lama, ialah ketika saya diminta dan saya menyatakan 'ok' untuk reformasi Polri saya bersedia," kata Mahfud ditemui di Sasono Hinggil Dwi Abad, Keraton Yogyakarta, DIY, Minggu (26/10).
Setelah mengiyakan berasosiasi dalam komite reformasi Polri, Mahfud mengaku belum menerima berita lanjutan, termasuk, soal personel lainnya dari komite ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Habis itu saya enggak tahu perkembangannya dan saya juga tidak mau tanya ke Istana alias ke siapa. Nanti dikira saya mau alias (punya maksud) apa, saya kan hanya bersedia," ujar Mahfud.
"Tapi saya tidak pernah bertanya ke siapa pun dan tidak pernah memberi penjelasan juga ke siapa pun tentang itu," sambungnya.
Mahfud mengaku sejauh ini tidak berbincang dengan Mantan Wakapolri, Ahmad Dofiri nan ditunjuk selaku Penasihat Khusus Presiden Bidang Kamtibmas dan Reformasi Kepolisian. Baik Mahfud dan Dofiri hari ini menghadiri aktivitas nan sama di Sasono Hinggil Dwi Abad, Keraton Yogyakarta.
"Ndak, ndak. Kita ndak pernah (ngobrol soal tim reformasi Polri)," ucapnya.
Mahfud bilang dirinya justru sering berkomunikasi dengan para menteri kabinet alias orang-orang di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
"Tapi, saya mengelak untuk menanyakan itu (komite reformasi Polri), lantaran saya tahu tidak mudah pertimbangannya, jadi biar presiden mengolah dengan sebaik-baiknya, apapun kelak hasilnya ya kita tunggu aja," katanya.
Eks Deputi V Kantor Staf Kepresidenan (KSP) untuk bagian politik, hukum, pertahanan, keamanan, Jaleswari Pramodhawardhani sebelumnya meminta Prabowo mengungkap argumen tak kunjung mengumumkan personel tim komite reformasi Polri.
Tim Reformasi Polri bakal dibentuk Presiden RI Prabowo Subianto buntut gelombang demo 25-31 Agustus lalu. Dalam gelombang demo di seluruh Indonesia itu setidaknya 10 orang tewas, salah satunya pengemudi ojol Affan Kurniawan nan dilindas rantis Brimob.
Jaleswari nan juga Kepala lembaga think tank Laboratorium 45 itu menyayangkan pemerintah hingga saat ini belum mengumumkan komite tersebut. Padahal komite reformasi Polri sekarang sangat dibutuhkan lantaran berada di momentum nan tepat.
"Ini sangat disayangkan. Karena tiba-tiba, perihal sebetulnya krusial sekali, momentumnya juga tepat, waktu itu reaksi untuk mereformasi Polri, agar bertransformasi," kata Jaleswari dalam rilis setahun keahlian Prabowo-Gibran, Jakarta, Rabu (22/10).
Menurut dia, saat ini ada catatan kritis dari masyarakat nan menginginkan agar Polri segera direformasi. Tuntutan tersebut menurut dia kudu segera direspons.
Kata Jaleswari, pemerintah juga kudu mengungkap argumen komite tersebut tak kunjung diumumkan. Menurut dia, jangan sampai publik mempunyai persepsi bahwa segala persoalan bisa larut dan menghilang begitu saja.
Sementara Juru Bicara Istana sekaligus Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengungkap argumen belum diumumkannya susunan Komite Reformasi Kepolisian oleh Prabowo.
Prasetyo berkata pemerintah belum mendapat waktu nan pas untuk mengumumkan kesembilan personil Komite Reformasi tersebut.
Dia membantah andaikan belum diumumkannya susunan Komite Reformasi lantaran ada perubahan nama anggota. Prasetyo memastikan susunan komite telah terbentuk, termasuk di dalamnya sosok eks Menko Polhukam Mahfud MD.
(kum/wis)
[Gambas:Video CNN]
2 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·