CNN Indonesia
Minggu, 23 Nov 2025 08:50 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf Atau Gus Yahya, tak mau berprasangka buruk kepada siapapun, dibalik isu pemakzulan dirinya dari posisi Ketum PBNU. CNN Indonesia/Muhammad Naufal
Jakarta, CNN Indonesia --
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf Atau Gus Yahya, tak mau berprasangka jelek kepada siapapun, di kembali rumor pemakzulan dirinya dari posisi Ketum PBNU.
Menurut Gus Yahya, rumor tentang pemakzulan dirinya sudah liar dan tak karuan beredar di tengah publik. Ia pun tidak mau berprasangka.
"Saya tidak mau berprasangka ya," kata Gus Yahya usai menghadiri Rapat Koordinasi Ketua PWNU se-Indonesia di Hotel Navator Surabaya, Jawa Timur, Minggu (23/11) awal hari.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin di Leteh, Rembang, Jawa Tengah ini mengatakan, sebelum rumor pemakzulan dirinya bergulir, dia sendiri diisukan dengan tuduhan negatif nan bermacam-macam.
"Sebelum ini, itu rumor sudah ndak karu-karuan. Saya sudah dengar rumor. Macam-macam tuduhan kepada saya, begini begitu, saya makan duit Rp900 miliar, saya macam-macam, itu sudah keluar," ucapnya.
Namun, Gus Yahya tak mau bersikap alias bertindak dengan gegabah, apalagi sampai berprasangka terhadap siapapun mengenai rumor pemakzulan dirinya dari posisi Ketum PBNU ini. Ia mengaku tak punya cukup keberanian menuduh seseorang.
"Tapi saya tidak mau bertindak atas dasar rumor alias prasangka. Itu saja ya. Kalau jelas baru saya mau ambil sikap. Kalau enggak jelas saya ndak mau, saya engga berani. Apalagi mencatut NU," pungkasnya.
Seperti diketahui, Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya tengah menghadapi rumor upaya pemakzulan dirinya dari posisi Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Isu pemakzulan Gus Yahya terungkap melalui arsip Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU per tanggal 20 November 2025.
Berdasarkan arsip tersebut, Rapat Harian Syuriyah itu disebut dihadiri oleh 37 orang dari total 53 orang Pengurus Harian Syuriyah PBNU.
Dokumen risalah itu sendiri ditandatangani Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Namun belum terkonfirmasi keabsahan arsip tersebut.
(frd/mik)
[Gambas:Video CNN]
18 jam yang lalu
English (US) ·
Indonesian (ID) ·